Tampilkan postingan dengan label Tito Karnavian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tito Karnavian. Tampilkan semua postingan

Jokowi Main Futsal : yang Penting Tim Saya Menang !!



SpecialisMovie | Nonton Film Movie Online Baru Bersubtitle Indonesia - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengisi kegiatan sore ini dengan bermain futsal. Kali ini, Jokowi mengajak para menteri Kabinet Kerja bermain olahraga indoor itu. Lawannya adalah para awak media Istana Kepresidenan.

Sebelum pertandingan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap pertandingan persahabatan ini dapat meningkatkan hubungan kedua belah pihak. Yang pasti, Jokowi ingin timnya menang.

"Kita berharap tim ini yang menang," kata Jokowi di Time Futsal Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (7/2/2017).

BACA JUGA :

- Saksi Nelayan : Tidak Boleh Ada Jalan Seperti Ini Lagi di Jakarta
- Ahok - Djarot Akan Kembali Memimpin Jakarta Pada 12 Februari 2017
- Saksi Nelayan : Warga  Tidak Marah Kepada Ahok, Saya Ingin Salam Dengan-nya

Setelah pemanasan, kedua tim langsung bersiap. Jokowi satu tim dengan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Menpora Imam Nachrowi, dan salah seorang anggota paspampres yang berposisi sebagai kiper.

Pertandingan pun dimulai. Kedua tim berupaya memainkan bola dan menjebol gawang lawan. Jokowi tampak tidak ragu mengejar bola dan berupaya menjebol gawang lawan.

Jokowi bahkan mengambil kesempatan tendangan bebas. Hanya saja, tendangan itu belum bisa dimaksimalkan menjadi gol.

Setelah 5 menit bermain, Jokowi digantikan Menaker Hanif Dhakiri. Jokowi kemudian duduk di kursi yang disediakan di sisi lapangan sambil menyaksikan pertandingan.

Din Syamsuddin : Jika Ahok Bebas, Saya Siap Beri Perlawanan


Berita Teraktual, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin mewanti-wanti Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian agar tak meremehkan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ia pun mengatakan tak akan segan memimpin perlawanan jika Ahok sampai lepas dari jerat hukum.

“Pak Tito, kita bersahabat ya. Tapi kalau ini sampai lepas, saya akan memimpin perlawanan,” kata Din saat memberi sambutan di acara pembukaan rapat kerja nasional MUI di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Rabu, 23 November 2016.

Din sangat yakin bahwa Ahok menistakan agama dengan mengatakan orang bisa saja tidak memilihnya karena telah dibohongi memakai Surat Al Maidah ayat 51. Surat itu menerangkan bahwa umat Islam dilarang memilih pemimpin non muslim.

BACA JUGA :


Belakangan tafsir surat Al Maidah ayat 51 itu menjadi perdebatan. Ada yang mengatakan bahwa kata awlia dalam surat itu berarti pemimpin. Namun ada yang menafsirkan kata itu sebagai teman sejati.
Namun, keyakinan Din bahwa Ahok menista agama bukan soal tafsir ayat. Melainkan karena Ahok memberikan penilaian dengan menyalahkan tafsir yang bukan kepercayaannya. “Padahal dia bukan dari agama tersebut,” kata dia.

Selanjutnya, Din menilai Ahok menggunakan kata yang sinis. “Dibohongin pakai, ini menurut keyakinan saya sudah memenuhi kriteria penistaan agama,” ujar dia. “Kalau itu dibela-bela, apalagi ada gelagat penegak hukum dibela-bela, saya tersinggung.”

Menurut Din, tak kunjung ditahannya Ahok bisa menimbulkan masalah yang lebih rumit. Seperti yang baru terjadi, Ahok kembali dilaporkan karena menuduh pengunjuk rasa 4 November menerima bayaran.

“Saya khawatir nanti dia punya ujaran baru lagi yang melanggar hukum. Jadi menurut saya bagus kalau ditahan itu. Supaya jangan lebih rumit lagi masalah,” ujar Din. (Tempo)

Kapolri : Lebih Baik FPI Bubar Sendiri, atau Saya dan Warga Yang Membubarkannya


Berita Teraktual, Jakarta - Kapolri Jendral Tito Karnavian Akan Segera Membubarkan Ormas FPI dengan meminta dukungan penuh kepada rakyat Indonesia karena dianggap sebagai Organisasi Masyarakat Garis Keras dengan adanya Legitimasi Hukum serta Legitimasi dari Publik.

Dengan ini Delematis, maka kita ingin tegas, tetapi tolong untuk dukungan dari takyat Indonesia, Maka kita kaan mencari fakta-fakta apakah ini Ormas telah melakukan pelanggaran Hukum atau tidak, maka itu kami perlu dukungan kuat dari masyarakat dan publik, Ungkap Kapolri Tito Karnavian.

Dalam Pembubaran suatu Ormas Garis Keras , Menurut Kapolri Tito Karnavian, maka Ormas tersebut harus melanggar Hukum dan setelah itu juga publik serta masyarakat harus mendukung penuh sanksi apapun yang di berikan kepada Ormas tersebut dari sanksi ringan hingga sanksi terberat yaitu pembubaran kepada Ormas tersebut.

Maka dari itu perlu dua langkah yaitu pertama ada nya Legitimasi Hukum dan yang kedua adalah Legitimasi Publik, Kapolri Tito Karnavian mengungkapkan apakan ada aturan-aturan yang memang perlu agar Ormas ini untuk segera di bubarkan, Ungkap Kapolri Jendral Tito karnavian di sela-sela Peserta Kongres XVII Muslimat NU di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur.

BACA JUGA :


Seperti Contoh waktu itu kasusnya Pentolan Republik Cinta yaitu Ahmad Dhani, Dari itu maka kita undang beberapa Orang dari Ormas FPI untuk menjadi saksi tetapi nyata nya tidak ada satu orang pun yang datang.

Setelah itu tesebar luas di Medsos yang katanya Kriminalisasi bagi Umat Islam, Padahal panggilan ini hanya sekedar untuk menjadi saksi saja, Ungkap kapolri Jendral Tito Karnavian.

Oleh sebab itu Kapolri Jendral Tito Karnavian menceritakan Kasus Ahmad Dhani pada saat Orasi Aksi Demo 4 Desember 2016 Lalu, Mabes Porli memanggil sejumlah saksi yang dimana ada termasuk dari Pihak Front Pembela Islam Atau Ormas FPI tersebut.

Akan tetapi dampak dari pemanggilan beberapa saksi dari Orma FPI tersebut malah justru mendapat sorortan yang negatif dari beberapa kalangan maupun publik.

Maka dengan kejadian ini Kapolri Jendral Tito Karnavian sekali lagi meminta kepada publik serta rakyat Indonesia agar bisa lebih memahami Legitimasi Hukum serta Legitimasi Publik agar bisa bersama untuk saling mendukung serta membantu untuk membubarkan Organisasi Garis Keras atau Ormas FPI tersebut.