Jokowi Mendapat Penghargaan Sebagai Presiden Terbaik Se Asia-Australia



Nama Jokowi semakin melambung. Saat ini, dia terpilih sebagai pemimpin terbaik di antara pemimpin Asia-Australia di 2016. Dia terpilih jadi pemimpin terbaik 2016 versi Bloomberg. 

Berdasarkan data Bloomberg yang diterima Antara, Sabtu (31/12), Jokowi adalah satu-satunya pemimpin negara yang memiliki performa positif dari seluruh aspek yang dinilai. Beberapa aspek yang dinilai antara lain, menaikkan kekuatan nilai tukar sampai 2,41 persen, menjaga pertumbuhan ekonomi tetap positif (5,02 persen skala tahun ke tahun), dan memeiliki tingkat penerimaan publik yang tinggi (69 persen). 

Dari data tersebut juga diperoleh hasil bahwa jika dibandingkan dengan negara lain yang memiliki tingkat ekonomi setara atau lebih besar, prestasi Jokowi masih lebih menonjol. 

Hasil yang menyolok ini sangat terlihat jika dibandingkan dengan Malaysia dan Filipina yang memiliki nilai tukar negatif, yaitu 4,26  dan 5,29 persen. 

Jokowi dianggap mampu menekankan otoritasnya kepada lembaga politik di tahun 2016 dengan data bahwa dia mengendalikan dua per tiga kursi di parlemen. Program keberhasilan tax amnesty juga dianggap mampu membiayai program pembangunan infrastrukturnya. 

BACA JUGA :


Berbeda dengan Jokowi, Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye justru mendapat rapor merah dalam semua aspek. Penilaian angka merah ini didapatkan dari data bahwa nilai tukar Won melemah sebesar dua persen. Selain itu, angka pertumbuhan ekonominya pun hanya berada di angka 2,78 persen. 

Geun Hye juga memiliki reputasi tingkat penerimaan publik yang rendah yaitu 4 persen saja. Kondisi tersebut pun membuat dia dipaksa untuk melepaskan jabatannya. 

Dari segi penerimaan publik paling tinggi diraih oleh Presiden Filipina Rodrigo Duterte (83 persen). Duterte juga mendapat nilai yang cukup baik dalam upaya menjaga pertumbuhan ekonomi (7,1 persen), namun dalam urusan nilai tukar, nilainya merosot. Nilai tukar Peso menurun drastis sampai 5,29 persen. 

Pertukaran nilai mata uang yang paling rendah dimiliki oleh Presiden China Xi Jinping. Di masa kepemimpinannya, nilai tukar mata uangnya menurun sampai minus 6,63 persen. 

Untuk menentukan peringkat pemimpin terbaik se Asia-Australia, Bloomberg mendata delapan pemimpin. Mereka adalah Presiden Tiongkok XI Jinping, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye, Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull (disebutkan tanpa berurutan peringkat)

Din Syamsuddin : Jika Ahok Bebas, Saya Siap Beri Perlawanan


Berita Teraktual, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin mewanti-wanti Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian agar tak meremehkan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ia pun mengatakan tak akan segan memimpin perlawanan jika Ahok sampai lepas dari jerat hukum.

“Pak Tito, kita bersahabat ya. Tapi kalau ini sampai lepas, saya akan memimpin perlawanan,” kata Din saat memberi sambutan di acara pembukaan rapat kerja nasional MUI di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Rabu, 23 November 2016.

Din sangat yakin bahwa Ahok menistakan agama dengan mengatakan orang bisa saja tidak memilihnya karena telah dibohongi memakai Surat Al Maidah ayat 51. Surat itu menerangkan bahwa umat Islam dilarang memilih pemimpin non muslim.

BACA JUGA :


Belakangan tafsir surat Al Maidah ayat 51 itu menjadi perdebatan. Ada yang mengatakan bahwa kata awlia dalam surat itu berarti pemimpin. Namun ada yang menafsirkan kata itu sebagai teman sejati.
Namun, keyakinan Din bahwa Ahok menista agama bukan soal tafsir ayat. Melainkan karena Ahok memberikan penilaian dengan menyalahkan tafsir yang bukan kepercayaannya. “Padahal dia bukan dari agama tersebut,” kata dia.

Selanjutnya, Din menilai Ahok menggunakan kata yang sinis. “Dibohongin pakai, ini menurut keyakinan saya sudah memenuhi kriteria penistaan agama,” ujar dia. “Kalau itu dibela-bela, apalagi ada gelagat penegak hukum dibela-bela, saya tersinggung.”

Menurut Din, tak kunjung ditahannya Ahok bisa menimbulkan masalah yang lebih rumit. Seperti yang baru terjadi, Ahok kembali dilaporkan karena menuduh pengunjuk rasa 4 November menerima bayaran.

“Saya khawatir nanti dia punya ujaran baru lagi yang melanggar hukum. Jadi menurut saya bagus kalau ditahan itu. Supaya jangan lebih rumit lagi masalah,” ujar Din. (Tempo)

Putri Presiden Soekarno : FPI Bukan Ormas Agama dan Harus Dibubarkan


Berita Teraktual, Jakarta - Putri Presiden pertama Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri, menilai Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab tak menghargai kebhinekaan di Indonesia. Padahal Indonesia mempunyai berbagai ragam suku, agama dan ras

Apalagi, Habib Rizieq Shihab juga tak memiliki sopan santun dalam berbicara. Salah satunya menghina pancasila dan Presiden Soekarno sebagai perumus pancasila.

"Saya kira itu tidak layak bagi seorang ulama. Dia (Rizieq) seolah tidak kebhinekaan, dia (Rizieq) selalu dengan hanya satu agama saja sedangkan kebhinekaan kita kan bukan hanya urusan kedaerahan saja suku dan ras tapi juga dari sisi agama kebhinekaan. Kita itu sudah menjadi suatu kesatuan yang harus kita toleransi bersama bersiap saja menghadapi proses hukum," kata Sukmawati di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (29/12/16).

"Kegaduhan yang ditimbulkan oleh ucapan yang kasar dan tidak hormat tidak ada respek itu tidak beretika dan tidak berakhlak," imbuhnya.

BACA JUGA :


Selain itu, lanjut dia, organisasi masyarakat tak menghargai toleransi di Indonesia harus dibubarkan. Sebab, organisasi masyarakat juga harus menghargai toleransi agar tak meresahkan masyarakat.

"Saya kira harus demikian semua juga akan mengharapkan yang sudah keterlaluan itu perlu dibubarkan saja. Ya mungkin sedang dikumpulkan bukti-bukti untuk lebih mantap lagi membubarkan ormas ormas tersebut keadaannya sangat meresahkan sekali sangat kurang ajar," kata dia.

Sebelumnya, Sukmawati Soekarnoputri melaporkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab ke Bareskrim Polri. Sukmawati mengaku tidak terima dengan pernyataan Rizieq yang ia anggap telah melecehkan Pancasila. Apalagi Soekarno, sang ayahanda, adalah salah seorang yang merumuskan Pancasila.

Menurut Sukmawati, pernyataan Rizieq tidak pantas dilontarkan seorang pimpinan sebuah organisasi kemasyarakatan (ormas) yang basis massa relatif besar. Selain itu, Sukmawati menilai kata-kata Rizieq akan memberikan preseden buruk dan dampak negatif terhadap generasi muda.

Ketua MUI : Habib Rizieq Tidak Menistakan Agama, Dia Hanya Beri Penjelasan



Berita Teraktual, Jakarta - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat, KH Ma'ruf Amin menanggapi pelaporan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq.

Usai menghadiri rapat kerja daerah dan Ta'aruf MUI Sulawesi Selatan di Hotel Sahid Jaya Makassar, Ma'ruf Amin mengatakan sejauh ini belum mengetahui persoalan pelaporan penistaan agama yang dilakukan Habib Rizieq.

"Saya belum mengetahui apa yang dilaporkannya itu, apa betul itu masuk penistaan apa tidak, jadi kita lihat dulu," kata Ma'ruf Amin, Selasa (27/12/2016).

Ia mengatakan akan melihat video atau rekamannya dulu sebelum memastikan apakah Habib Rizieq melakukan tindakan yang sama dilakukan dengan Ahok.. "Persisnya belum tahu saya, karena itu saya belum dengar kasetnya, jadi belum bisa mengatakan. Soal materi ceramahnya itu, akan kita lihat dulu, sebab bisa saja itu kan menjelaskan, bukan menista tapi menjelaskan," imbuhnya.

BACA JUGA :


Ia pun akan bertemu dengan Habib Rizieq dan menanyakan langsung soal dugaan penistaan agama tersebut. "Tentu harus cari tahu. Persisnya nanti kita tanya, kita coba dengarkan videonya, kemudian kita tanya beliau, apa sih yang sebanarnya dimaksud. Nanti kita adakan investigasi, sehingga kita bisa memberikan pendapat, sekarang belum bisa," kata dia.

Ia juga menanggapi kasus penistaan agama oleh Ahok yang saat ini sudah memasuki tahap persidangan. Ia optimis Ahok akan dinyatakan bersalah dan ditetapkan sebagai terpidana, meski kemungkinan untuk bebas juga terbuka.

"Saya kira kita jangan berandai dulu lah (Ahok bebas), kita harapkan dia dihukum sesuia kesalahannya. Sekarang kan sudah terdakwa, tinggal selangkah lagi terpidana. Kita optimis dia akan terpidana," kata dia.

Menurutnya Ahok, sebagai non-muslim terlalu jauh mengomentari soal Al-quran. "Seorang ustad muda saja tidak berani bahas surat Al-Maidah lain halnya dengan ustad senior, lah ini Ahok bukan muslim tapi mau mengomentari itu," pungkasnya.

"Ada yang menuduh MUI memasuki wilayah politik, tapi saya bilang Ahok lah yangg memasuki wilayah agama," sambungnya

Arbi Sanit : Jika Ahok Tidak Jadi Gubernur, Inilah Nasib Jakarta

Berita Tertaktual, Jakarta - Berbagai tuduhan dan persoalan yang mendera calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dinilai sejumlah pihak sebagai upaya penjegalan agar calon nomor urut dua itu tidak lagi duduk di kursi DKI satu untuk periode 2017-2022.

Menurut pengamat politik Arbi Sanit, jika usaha dari para penjegal itu berhasil, maka bukan hanya rakyat Jakarta yang dirugikan tapi juga Indonesia.

“Jadi rakyat Jakarta dan Indonesia akan rugi jika Ahok gagal, karena Jakarta adalah simbol Indonesia. Kepercayaan kepada Jakarta akan meningkatkan kepercayaan dan rasa hormat kepada Indonesia,” kata Arbi kepada Netralmews.com, Senin (26/12/2016).

“Jika Ahok tidak jadi gubernur, pembangunan akan jalan di tempat dan kembali seperti gubernur yang biasa. Mungkin gubernur sebelumnya ada perubahan sedikit tapi tidak signifikan seperti apa yang dilakukan Ahok,” sambungnya.

Pasalnya, gaya kepemimpinan Ahok yang tegas, antikorupsi, serta kinerjanya yang sangat teruji dalam membangun Jakarta, menempatkannya sebagai tokoh yang langka ditemui di masa sekarang.

“Ahok ini ibarat barang langka, tidak segampang itu ditemukan, karena leadership ini barang langka,” ujar Arbi.

BACA JUGA :


“Siapa yang berani menghadapi orang Jakarta dengan berbagai tingkahnya? Siapa yang mampu berani membawa mereka pada perubahan dan kemajuan? Ya Ahok,” tegasnya.

Lebih jauh Arbi menjelaskan, pasca-Jakarta dipimpin oleh Gubernur Ali Sadikin, selama puluhan tahun masyarakat ibukota mengharapkan sosok pemimpin serupa, dan akhirnya dijawab dengan kehadiran Ahok.

“Buktinya aja setelah Ali Sadikin, puluhan tahun, baru sekarang ada lagi pemimpin seperti Ahok ini. Dulu Ali Sadikin dan sekarang Ahok. Jadi gak gampang mencari tokoh seperti itu,” ujarnya.

Sebelumnya, Ahok sempat mengungkapkan banyak pihak yang berusaha mencari-cari kesalahannya untuk menjebloskan dia ke dalam penjara. Namun menurutnya, kelak jika dia berhasil dipenjarakan, hal itu tak serta-merta membuat segala torehan manis dalam membangun Jakarta dengan pemerintahan yang bersih ikut ‘terpenjarakan’.

“Makanya banyak orang mau tebang saya. Kamu bisa penjarakan saya, tapi kamu enggak bisa penjarakan ide-ide saya. Saya sudah tulis dan lakukan semua ide-ide saya untuk Jakarta,” kata Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/12/2016).

Pemimpin Non-Muslim, Apakah Pemimpin Rumah Tangga, Perusahaan atau Negara??

Berita Teraktual, Jakarta - Beberapa ULAMA-ULAMA Mengancam akan bunuh diri, Jika kenyataannya AHOK yang akan menang di Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 Mendatang.

Mungkin karena dianggap saya belum paham agama, maka dihujani-lah saya melalui inbox tentang cara memilih pemimpin muslim yg benar. Dan seperti biasa ayat2 keluar, juga tafsiran ulama2 tentang ayat itu.

Saya bukan tidak paham bahwa ada ayat tidak boleh memilih pemimpin Non-muslim, cuma yg saya mau tanya yang dimaksud pemimpin disini siapa ?
Pemimpin rumah tanggakah ?
Pemimpin perusahaankah ? 
Pemimpin negarakah ?
Pemimpin agamakah ?

Kalau pemimpin agama, Jelaslah tidak boleh. Bahkan yang non muslim pun tidak akan memilih pemimpin agama yang muslim, kacau jadinya. Pemimpin dalam agama itu yang menterjemahkan agama kepada para umatnya, kalau di Islam biasanya berlaku dalam fatwa2.

Bagaimana bisa non Muslim memberikan fatwa kepada muslim, atau sebaliknya ?

Lalu dibombardirlah saya dengan fatwa ulama2 terdahulu yang juga mengartikan bahwa yg dimaksud pemimpin itu adalah juga pemimpin negara. Saya bertanya lagi, yang dimaksud negara itu adalah Negara dengan sistem apa ? Apakah sistem berdasarkan agama atau sistem yang tidak berdasar agama ?

Kalau ini negara Islam, misalnya, maka wajiblah pemimpin agama itu juga pemimpin negara. Sebagai contoh negara Republik Islam Iran. Maka disana berlaku sistem Supremasi Ulama atau disebut Wilayatul Faqih, dimana ulama adalah pemimpin agama sekaligus pemimpin negara.

Pemimpin tertingginya diberi gelar Pemimpin Besar atau Rahbar. Kan tidak mungkin negara Islam di pimpin seorang Paus, karena Paus mempunyai negara sendiri yang dipimpinnya yaitu di Vatikan.

Kalau mau menyalahkan kenapa Indonesia bukan Republik Islam saja, Ya salahkan Bung Hatta, KH Agoes Salim dan orang2 pintar dan relijius pada waktu itu. Apa kamu mau bilang bahwa kamu lebih relijius dari mereka ? 

Apa yang sudah kamu perbuat untuk negara ini jika disandingkan dengan mereka ? Wong tinggal makan, minum, beol dan hidup dengan tenang aja kok susah.. Mereka2 yang menyusun dasar negara sekarang ini bukan orang goblok yang gak mengerti ayat dan tafsir ulama.

BACA JUGA :


Lagian kalau kamu masih memandang bahwa para pejabat di negara ini adalah pemimpin, berarti parameter-mu masih parameter zaman kolonialisme. Kenapa ?

Karena pada zaman itu pejabat adalah pemimpin. Sedangkan pada saat sekarang, mindset seharusnya berkembang bahwa para pejabat itu adalah abdi negara. Mereka itu pelayan rakyat. Negara-lah pemimpin mereka. 

Mereka dalam skala kecil mirip dengan petugas administrasi negara seperti kepala kelurahan. Lha kalau lurahnya non-muslim, kok gak protes tho ?

Presiden, Gubernur, Walikota kan hanya skala administrasi-nya saja yang lebih luas. Mereka juga tidak mengatur caramu beribadah toh hanya mengatur negara ini, bener kan ? Udah taro dulu sandal itu, gak usah dimakan gitu.

Trus bagaimana dengan fatwa ulama terdahulu utk tidak memilih pemimpin non muslim ? Yah, ulama kan manusia juga.

Kadang mereka salah dalam menafsirkan, Kadang mereka berfatwa demi melegalkan kekuasaan, Kadang mereka berfatwa karena pesanan. Kan Nabi Muhammad saw juga berpesan hati2 kepada para ulama yang dekat dengan kekuasaan.

Bisa juga karena mereka ulama dengan nalar pendek. Seperti di Saudi ada fatwa dari seorang ulamanya wanita dilarang makan terong karena mirip dengan burungnya pria.

Masak ulama kayak gini harus diikutin ? Tentu tidak toh ? Udah sandalnya ditaruh. Gak usah dikunyah gitu. 

Saya sesat ? Saya menggunakan akal saya dalam beragama kok dibilang sesat. Pilah-pilah dulu masalah, jangan main ambil ayat lalu kamu lempar dengan nafsu besarmu, Atau kamu terikut nafsu ulama2 yang sekarang banyak dimanfaatkan untuk kepentingan politik.

Loh, kok sandalnya jadi ketelen.. Aduh gimana ini ? Kan saya dah bilang jangan dikunyah.

Kapolri : Lebih Baik FPI Bubar Sendiri, atau Saya dan Warga Yang Membubarkannya


Berita Teraktual, Jakarta - Kapolri Jendral Tito Karnavian Akan Segera Membubarkan Ormas FPI dengan meminta dukungan penuh kepada rakyat Indonesia karena dianggap sebagai Organisasi Masyarakat Garis Keras dengan adanya Legitimasi Hukum serta Legitimasi dari Publik.

Dengan ini Delematis, maka kita ingin tegas, tetapi tolong untuk dukungan dari takyat Indonesia, Maka kita kaan mencari fakta-fakta apakah ini Ormas telah melakukan pelanggaran Hukum atau tidak, maka itu kami perlu dukungan kuat dari masyarakat dan publik, Ungkap Kapolri Tito Karnavian.

Dalam Pembubaran suatu Ormas Garis Keras , Menurut Kapolri Tito Karnavian, maka Ormas tersebut harus melanggar Hukum dan setelah itu juga publik serta masyarakat harus mendukung penuh sanksi apapun yang di berikan kepada Ormas tersebut dari sanksi ringan hingga sanksi terberat yaitu pembubaran kepada Ormas tersebut.

Maka dari itu perlu dua langkah yaitu pertama ada nya Legitimasi Hukum dan yang kedua adalah Legitimasi Publik, Kapolri Tito Karnavian mengungkapkan apakan ada aturan-aturan yang memang perlu agar Ormas ini untuk segera di bubarkan, Ungkap Kapolri Jendral Tito karnavian di sela-sela Peserta Kongres XVII Muslimat NU di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur.

BACA JUGA :


Seperti Contoh waktu itu kasusnya Pentolan Republik Cinta yaitu Ahmad Dhani, Dari itu maka kita undang beberapa Orang dari Ormas FPI untuk menjadi saksi tetapi nyata nya tidak ada satu orang pun yang datang.

Setelah itu tesebar luas di Medsos yang katanya Kriminalisasi bagi Umat Islam, Padahal panggilan ini hanya sekedar untuk menjadi saksi saja, Ungkap kapolri Jendral Tito Karnavian.

Oleh sebab itu Kapolri Jendral Tito Karnavian menceritakan Kasus Ahmad Dhani pada saat Orasi Aksi Demo 4 Desember 2016 Lalu, Mabes Porli memanggil sejumlah saksi yang dimana ada termasuk dari Pihak Front Pembela Islam Atau Ormas FPI tersebut.

Akan tetapi dampak dari pemanggilan beberapa saksi dari Orma FPI tersebut malah justru mendapat sorortan yang negatif dari beberapa kalangan maupun publik.

Maka dengan kejadian ini Kapolri Jendral Tito Karnavian sekali lagi meminta kepada publik serta rakyat Indonesia agar bisa lebih memahami Legitimasi Hukum serta Legitimasi Publik agar bisa bersama untuk saling mendukung serta membantu untuk membubarkan Organisasi Garis Keras atau Ormas FPI tersebut.

Begini Tanggapan Agus Saat Ditanya Peluang Menjadi Presiden RI


Berita Teraktual, Jakarta - Posisi gubernur DKI Jakarta belakangan ini begitu strategis. Apa yang dialami oleh Joko Widodo (Jokowi) yang kini menjadi Presiden, bisa menjadi rujukan.

Pada 2012, Jokowi maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta dengan posisi sebagai wali kota Solo. Setelah memenangi jabatan itu, hanya dalam waktu sekitar dua tahun, ia terjun berkompetisi dalam Pemilihan Presiden 2014.

Hasilnya, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla keluar sebagai pemenang, dan mengalahkan kompetitornya, Prabowo Subianto, yang berpasangan dengan Hatta Rajasa. Jokowi pun melenggang ke Istana, dan menjadi Presiden ketujuh RI menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono

Tak heran jika situasi atau persaingan pada Pilkada DKI Jakarta yang pemungutan suara akan digelar 15 Februari 2017 begitu sengit. Bahkan, elite-elite politik tingkat nasional turun langsung menjadi penyokong para calon gubernur dan wakil gubernur.

Misalnya, Megawati Soekarnoputri di kubu Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, lalu Prabowo Subianto di kubu Anies-Sandiaga Uno, dan terakhir SBY di kubu Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni.

BACA JUGA :


Saat berkunjung ke kantor redaksi VIVA.co.id, Agus pun bersedia menanggapi persoalan tersebut. Apakah jika terpilih sebagai Gubernur DKI, ia akan maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2019?

"Saya ingin sekali lagi mendudukkan situasi ini secara proper, sehingga tidak terjadi deviasi, tidak terjadi pengurangan energi yang tidak perlu dan menimbulkan spekulasi yang macam-macam. Dengan begini saja orang terlalu banyak asumsi," kata Agus.

Agus memilih untuk berkonsentrasi dan fokus pada Pilkada DKI Jakarta. Ia tidak ingin melangkah ke persoalan yang lain dahulu saat ini.

"Saya sekali lagi tidak mengatakan ini dalam rangkaian 2019 atau apa pun, saya ingin berhasil memenangi Pilgub DKI 2017," kata dia.

Lantas, secara pribadi, apakah Agus memiliki keinginan menjadi Presiden?
"Saya yakin setiap warga negara Indonesia memiliki cita-cita untuk menjadi salah satu putra terbaik bangsa," jawab putra sulung SBY tersebut.

Ahmad Dhani : Di Bekasi, Saya Dianggap Sebagai Pembela Islam


Berita Teraktual, Bekasi - Musisi Ahmad Dhani mengaku, kasus yang kni tengah membelitnya justru membuat elektabilitasnya sebagai calon wakil bupati di Pilkada Kabupaten Bekasi 2017 meningkat.

“Mempengaruhi, katanya elektabilitas saya naik disana, karena saya dianggap pejuang Islam di Bekasi,” ucapnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/12).

Bahkan, akibat kasus yang menimpanya ini, Dhani menyebut elektabilitasnya tak terbendung.

“Iya semakin naik. Kelihatan kok di grassroot katanya saya tak terbendung,” tutur dia.

Ayah dari Al, El, Dul ini menyerahkan proses hukum kasusnya kepada Yusril Ihza Mahendra. Dhani menjelaskan dirinya memercayai penuh penasihat hukumnya itu.

“Kita sudah serahkan kepada bang Yusril (Yusril hza Mahendra). Bang Yusril bilang katanya tidak perlu pra pradilan dulu, yaudah,” kata dia.

Dhani meyakini kasus yang tengah menjeratnya tidak akan disidangkan di Pengadilan.

“Saya enggak yakin,” singkatnya.

Yusril menjelaskan alasan dirinya yakin bahwa Dhani menilai pasal yang dikenakan kepada dirinya sudah dihapus oleh Mahkamah Konstitusi (MK), sehingga, ia yakin kalau kasus yang tengah menjeratnya kini tidak akan masuk ke meja hijau.

BACA JUGA :


“Pasalnya enggak cocok, karena kalau kita bicara filosofi hukum yah penghinaan terhadap Presiden itu udah ada lalu dihapus oleh MK. Tidak mungkin menjadi zombie hidup lagi di pasal lain itu filosofi hukum. Dan Presiden itu tidak termasuk penguasa dalam penghinaan terhadap penguasa, banyak sekali contohnya. Selain itu saya orasi di 411 itu dilindungi oleh Undang-Undang, bukan KUHP,” tandasnya.

Untuk diketahui, polisi telah menangkap 11 orang sebelum aksi damai 2 Desember 2016 berlangsung, karena diduga melakukan makar.

Dari sebelas orang tersebut, delapan orang diantaranya ditetapkan sebagai tersangka kasus makar, dua orang tersangka kasus ITE, dan salah satu lainnya, yakni musisi Ahmad Dhani ditetapkan sebagai tersangka kasus penghinaan terhadap penguasa Pasal 207 KUHP.

Delapan orang tidak ditahan dan tiga orang yang ditahan, yakni Sri Bintang Pamungkas, tersangka kasus dugaan makar, dan dua orang lainnya atas nama Jamran dan Rizal Korbar terkait pelanggaran UU ITE.

Ketiganya kini ditahan di rutan narkoba Polda Metro Jaya. 

Om Telolet Om : Sir Honk Your Horn Sir


Berita Teraktual, Jakarta - Fenomena 'Om Telolet Om' kini sudah mendunia. Sejumlah artis atau Disk Jockey (DJ) ikut membicarakannya, ada yang bingung maksud dari kata itu, tapi tak sedikit juga yang menggubahnya menjadi alunan musik jenis Electronic Dance Music (EDM).

Dapatkan diskon Rp 300,000 untuk tiket libur Natal & Tahun baru-muGara-gara itu pula, 'Om Telolet' Om' menjadi bahasan sejumlah media internasional. Karena termasuk bahasa asing, beberapa media lantas mencoba menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris.

Seperti yang dikutip dari BBC.co.uk, Kamis (22/12), mereka mencoba mengartikan satu per satu kata Indonesia itu. BBC menulis 'Telolet' adalah 'the sound of the buses horns, atau berarti suar klakson bus, sementara 'om' merupakan a term for an older male, atau kata untuk pria yang lebih tua.

BACA JUGA :


Pria tersebut dalam bahasa Inggris adalah 'uncle' atau 'sir'. Dengan begitu, 'Om Telolet Om' mereka artikan menjadi 'Sir honk your horn sir'.

Kalimat 'om Telolet Om' ini mulai dikenal ketika video yang memperlihatkan anak-anak di Jepara, berkumpul di pinggir jalan dan meminta setiap bus yang lewat untuk membunyikan klakson. Kebanyakan, bus-bus dengan luar kota atau antarprovinsi memiliki bunyi klakson yang unik-unik.

Video tersebut menjadi viral di media sosial. Banyak orang Indonesia lantas membanjiri komentar di akun-akun artis maupun DJ internasional, hasilnya kalimat itu pun mendunia.

Ahok : Kalian Bisa Penjarakan Saya, tapi Tidak dengan Rencana Saya Untuk Jakarta


Berita Teraktual, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan banyak pihak yang menginginkan dirinya masuk penjara. Namun, dia memastikan bila akhirnya masuk penjara, buah pikirnya mengenai pemerintahan bersih tak dapat dibendung.

"Kamu bisa penjarakan saya, tapi kamu enggak bisa penjarakan ide-ide saya. Saya sudah tulis dan lakukan semua ide-ide saya untuk Jakarta," kata Ahok di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, Rabu (21/12/2016).

Ahok menjelaskan, alasan banyak pihak mencari-cari kesalahan dan ingin memasukkannya ke penjara adalah karena dia memperjuangkan pemerintahan anti-KKN. Namun dengan sikap itu, banyak pihak tidak suka padanya. Padahal, seandainya mau berkompromi, Ahok yakin tak akan ada pihak-pihak yang ingin menjatuhkannya.

BACA JUGA :


"Makanya banyak orang mau tebang saya," ucap Ahok.

Untuk memutus rantai korupsi, Ahok menginginkan tiap pejabat berani melakukan pembuktian harta terbalik.

"Saya bermimpi suatu saat Indonesia bisa jalankan pembuktian harta terbalik, pejabat harus menjelaskan asal usul hartanya. Karena kita ini kebanyakan yang munafik," ujar Ahok.

Ahok mengaku sudah menerapkan sistem bersih bahkan sampai di BUMD milik DKI.

"Itu kenapa saya rekrut ya orang-orang terbaik. Saya tempatkan di 25 BUMD di Jakarta supaya bisa menjalankan pelayanan yang baik," kata Ahok.

Tidak Ada Lagi Pengacara, Ahmad Dhani Minta Farhat Abbas Jadi Pengacaranya



Berita Teraktual, Jakarta - Ahmad Dhani Minta Farhat Abbas Jadi Pengacaranya Dalam Sidang Dugaan Makar – Musikus Ahmad Dhani dan pengacara Farhat Abbas, hadir di acara penobatan Man of the Year 2016 untuk Rizieq Shihab, yang dihelat oleh Muslim Thionghoa Indonesia (Muti) bersama Komunitas Thionghoa Anti Korupsi (Komtak).

Ahmad Dhani dan Farhat Abbas pernah berseteru dan berujung di meja hukum, lantaran kicauan Farhat di sebuah media sosial.

Kecelakaan maut yang melibatkan putra bungsu Dhani, Ahmad Abdul Qodir Jaelani atau yang akrab disapa Dul, kembali membuat kedua pria itu saling serang, hingga akhirnya suami Mulan Jameela itu melaporkan Farhat ke Polda Metro Jaya.

Ternyata, dalam acara tersebut, Dhani memberikan kuasa kepada Farhat Abbas, terkait kasus makar yang dituduhkan oleh Polda Metro Jaya.

Mereka langsung menandatangani surat kuasa tersebut.

“Sebenarnya kasus saya (Dhani) dengan Saudara Farhat sudah selesai. Kemarin juga sudah selesai ranah hukum,” kata Dhani di Restaurant Jazeerah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/12).

BACA JUGA :


Senada, Farhat juga menyebut bahwa masalahnya dengan Ahmad Dhani sudah selesai.

Ia bahkan tidak pernah menaruh dendam sedikiti pun, sehingga Dhani mempercayainya untuk mengurus hukum soal dugaan makar.

“Kalau berbicara dendam sih enggak ada. Kemarin waktu Dhani ditangkap, sempat telepon aku ‘gimana kamu seneng enggak dengernya’,” ujar Farhat.

Sementara, Ahmad Dhani menegaskan akan hadir ke Polda Metro Jaya hari ini, untuk diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan makar yang melibatkan sejumlah tokoh.

“Ya, habis ini saya langsung ke sana, ke polda,” ucap Ahmad Dhani.

FPI Demo Sejumlah Mall di Surabaya, MUI Merasa Menyesal


Berita Teraktual, Bandung - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin, menyayangkan aksi sweeping yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) di sejumlah mal dan pusat perbelanjaan di Surabaya.

Aksi itu dilakukan FPI untuk mengimbau manajemen mal supaya tak memaksa karyawan muslim memakai atribut natal, sebagaimana fatwa haram MUI. "Kita sangat menyayangkan, harusnya tidak perlu melakukan tindakan itu, cukup melaporkan saja," kata Ma'ruf di Jakarta Pusat, Senin, 19 Desember 2016.

Karenanya, ia menegaskan, aksi yang dilakukan oleh FPI itu tak perlu dilakukan. Menurutnya, jika menemukan adanya pemaksaan untuk memakai atribut-atribut natal cukup dilaporkan. "Tidak perlu ada aksi-aksi yang demikian. Cukup melaporkan bahwa ada tekanan, ada paksaan menggunakan atribut natal. Jadi bagi mereka ormas Islam, cukup melaporkan itu kepada pihak berwajib, jangan melakukan tindakan sendiri atau sweeping," ujar Ma'ruf.

Laporan itu, menurut Ma'ruf, bisa disampaikan kepada pihak yang berwenang yakni Kepolisian. "Kalau memang ada yang memaksakan menggunakan atribut natal ya laporkan saja. Nanti yang eksekusi bukan kita, tapi pemerintah atau pihak kepolisian," katanya.

BACA JUGA :


Kepolisian pun ia minta agar melakukan pencegahan akan potensi terjadinya aksi sweeping yang serupa. "Kepada Kepolisian dan pihak keamanan untuk menertibkan itu, melarang, jangan sampai terjadi sweeping-sweeping begitu. Kepada penegak hukum, supaya mengawasi itu," kata Ma'ruf.

Tak lupa, dia mengimbau kepada para pengusaha agar tidak memaksakan karyawannya menggunakan atribut natal. "Kepada pihak-pihak yang punya karyawan, beda agama, jangan memaksakan untuk menggunakan atribut. Karenanya kita imbau para pengusaha di mal atau lainnya untuk tidak memaksakan karyawannya memakai atribut natal," ujarnya.

Diketahui, MUI mengeluarkan fatwa nomor 56 Tahun 2016, tentang menggunakan atribut keagamaan non-Muslim. Dalam fatwa tersebut, MUI menegaskan bahwa hukum menggunakan atribut keagamaan non-Muslim adalah haram.

Atribut keagamaan adalah sesuatu yang dipakai dan digunakan sebagai identitas, ciri khas atau tanda tertentu dari suatu agama dan atau umat beragama tertentu, baik terkait dengan keyakinan, ritual ibadah, maupun tradisi dari agama tertentu.

Jumlah Warga yang Menganggap Ahok Menistakan Agama Menurun


Berita Teraktual, JAKARTA - Persentase warga yang menilai calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah menodakan agama menurun dari November ke Desember 2016. Hal itu diketahui dari hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI).

Direktur Eksekutif LSI Kuskridho Ambardi, mengatakan, dari 800 responden, 54 persen di antaranya masih menilai Ahok menodakan agama. Namun, persentase tersebut menurun dibandingkan dengan hasil survei pada November, yakni 62 persen responden.

"Mayoritas warga masih menilai ucapan Ahok mengenai Al Maidah menista agama. Tapi dibanding bulan lalu, proporsi yang berpendapat seperti ini menurun," ujar Dodi, sapaan Kuskridho, saat merilis hasil survei LSI di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2016).

Sementara itu, 26 persen responden pada survei terakhir menilai Ahok tidak menodakan agama, dan 19 persen lainnya tidak menjawab. Kemudian, LSI juga menanyakan sikap Ahok yang meminta maaf karena telah mengutip ayat suci dan tidak bermaksud menodakan agama.

BACA JUGA :


Sebanyak 86 persen responden mengetahui atau pernah mendengar berita permintaan maaf tersebut, sementara sisanya tidak pernah mendengar itu.

Dari 86 persen yang mengetahui hal tersebut, 59 persen responden menilai permintaan maaf Ahok tulus sehingga harus dimaafkan. Sementara 25 persen menyatakan Ahok tidak tulus, dan 16 persen lainnya tidak menjawab.

Survei ini digelar pada 3-11 Desember 2016. Survei dilakukan secara tatap muka. Responden dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error survei ini plus minus 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (Baca: Keluarga Angkat Ahok Terharu Lihat Sidang Penodaan Agama)

Setelah melakukan survei, LSI kembali melakukan pengecekan ulang terhadap 20 persen dari total responden dengan mendatanginya kembali untuk memastikan kualitas data mereka. Survei ini dibiayai dengan dana sendiri.

Meski Dilengserakan dari Gubernur, 500 Ribu Warga Jakarta Serahkan KTP Demi Tolak Ahok



Berita Teraktual, Jakarta - Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) membawa 500.000 lembar fotokopi KTP warga Jakarta yang setuju kalau Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mesti dilengserkan dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Saat melakukan aksi demonya di depan gedung DPRD DKI, GMJ membawa sekitar 500.000 lebih fotokopi-an KTP dari warga Jakarta yang menolak Ahok untuk terus memimpin kota Jakarta ini.

Dokumen berisi lembar fotokopi itu ditaruh di dalam kardus dan diberikan ke DPRD DKI. Di kardus itu terdapat surat dengan tulisan "Gerakan Masyarakat Jakarta". 

BACA JUGA :


Gubernur DKI tandingan Fakhrurozy Ishak menyatakan, dokumen-dokumen tersebut merupakan fotokopi KTP warga Jakarta yang sebagai simbol kalau warga Jakarta itu benar-benar menolak Ahok menjadi Gubernur.

"Dokumen KTP itu sebagai dukungan pada DPRD untuk menolak kepemimpinan Ahok. Ini bukti kalau masyarakat Jakarta benar-benar enek dengan Ahok," tuturnya. 

Usai menyerahkan petisi dan dokumen fotokopi, ratusan massa ini membubarkan diri dengan dengan tertib.

Jika Jadi Terpidana, Begini Nasib Ahok Sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta



Berita Teraktual, Jakarta - Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta Sumarno mengatakan, pencalonan kandidat gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dibatalkan, jika statusnya berubah menjadi terpidana dalam kasus dugaan penistaan agama yang dihadapinya.

"Kalau berstatus terpidana dibatalkan. Begitu jatuh vonis yang berkekuatan hukum tetap langsung dibatalkan," ujar Ketua KPU Provinsi DKI umarno di Jakarta, Jumat 16 Desember 2016.

Menurut Sumarno, jika vonisnya sebelum pemungutan suara, yakni maksimal 30 hari sebelum pemungutan suara, partai bisa mengganti calon. Sumarno mencontohkan, jika bulan ini sudah ada vonis berkekuatan hukum tetap atau Ahok tidak mengajukan banding setelah putusan, maka pencalonannya dibatalkan.

BACA JUGA :


"Partai punya kesempatan mengusulkan pengganti, cuma berubah komposisi. Djarot menjadi cagub dan penggantinya menjadi wakil gubernur," papar Sumarno seperti dilansir Antara.

Namun, tutur dia, kalau putusannya setelah pilkada dan ditetapkan sebagai pemenang, Ahok tetap dilantik. Setelah dilantik, Ahok akan diberhentikan sementara jika statusnya terdakwa, atau diberhentikan seterusnya jika statusnya terpidana.

Sidang perdana perkara dugaan penistaan agama yang melibatkan Ahok digelar Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa 13 Desember 2016.

Sidang akan dilanjutkan Selasa pekan depan, 20 Desember 2016, dengan agenda tanggapan jaksa penuntut umum atas eksepsi atau nota keberatan dari terdakwa dan tim kuasa hukum.

Djarot : Lihatlah Ahok dari Kinerja, Jangan Dari Ucapan Saja



Berita Teraktual, Jakarta - Wakil Gubernur nonaktif DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, mengatakan dirinya bersama Basuki Tjahaja Purnama adalah pasangan yang saling melengkapi satu sama lain. Hal itulah yang membuat mereka bisa memimpin Jakarta selama ini.

Menurut dia, Ahok yang dikenal ceplas-ceplos berpasangan dengan Djarot yang kalem dan santun. "Ahok ini kan ceplas-ceplos. Karena itu beliau kerja keras tapi hatinya baik. Kami orang Jawa yang bisa menyampaikan apa yang dia maksud dengan baik dan santun," kata Djarot pada acara debat di Kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Desember 2016.

Meski ceplas-ceplos, menurut Djarot sifat Ahok telah banyak berubah. "Sekarang Pak Ahok lebih santun," ucap dia.

BACA JUGA :


Djarot melihat, sifat tegas Ahok harus dilihat dari sisi lain. Dengan sifat itu, Ahok dapat lebih mudah mengubah sifat buruk PNS bandel.

"(Santun) buat geregetan juga. Salah satunya dalam mengubah mindset. Saya juga punya kelemahan, enggak tegaan, tapi beliau (Ahok) sangat tegaan," ujar Djarot.

Di balik kekurangan Ahok, Djarot meminta agar warga Jakarta melihat Ahok dari kerja nyatanya bukan hanya dari gaya bicaranya.

"Kalau lihat orang jangan dari ucapannya, tapi dari kinerjanya. Beliau juga belajar. Sekarang lebih lunak, santun, lebih runtut bicaranya. Kami akan perbaiki kelemahan, kan apa ada manusia yang sempurna?" tandas Djarot.

Sering Bawa Pria Masuk Rumah, Wanita Ini di Grebek dan Ternyata.....



Berita Teraktual, Jatim - Amarah warga sudah tak terbendung lagi melihat FT (34) kerap memasukkan seorang pria, AG (36), ke dalam rumahnya. Itu dilakukan saat suaminya sedang berkerja.

Penggerebekan pun dilakukan warga. Beramai-ramai warga menggedor rumah itu dan memaksa masuk ke dalam kamar. Saat pintu kamar terbuka, FT telah memakai baju, meski kondisi kamar acak-acakan.

Wanita itu mengatakan, tak ada siapa-siapa di kamarnya. Namun warga tak percaya. Plafon kamar mandi yang di kamar itu pun digeledah. Ternyata AG sedang bersembunyi di dalamnya. Saat dipergoki warga, AG sedang tiarap di atas plafon. Ia tak memakai baju, hanya mengenakan celana dalam.

Informasi yang dihimpun wartawan Klikberita.top, Jumat (9/12/2016) menyebutkan, peristiwa ini menghebohkan warga Kelurahan Kepanjen Lor, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar, Jawa Timur (Jatim).

BACA JUGA :


Ibu tiga anak itu memasukkan pria selingkuhannya ke dalam kamar, sementara anak-anaknya ada di dalam rumah. Ini bukan yang pertama, tapi sudah berkali-kali. Inilah yang membuat warga emosi, dan akhirnya melakukan penggerebekan. FT sempat tak mengaku saat digerebek. Namun warga tak percaya karena menemukan pakaian pria dan rokok yang masih menyala di asbak.

Karena FT masih tak mengaku, warga pun keluar. Mereka memantau gerak-geri FT dari kejauhan. Kecurigaan warga menguat setelah melihat FT yang sering mendongak ke atas. Warga pun memaksa masuk lagi dan melihat ke plafon kamar mandi, ternyata ada AG sedang bersembunyi. Setelah AG diminta berpakaian, pasangan selingkuh itupun digiring ke kantor kelurahan.

Sayangnya, Lurah Kepanjen Lor yang diwakili Sekretarisnya Dimas Nugroho melarang wartawan untuk meliput. Dengan alasan kasus itu sifatnya privasi. Setelah diberikan pembinaan, keduanya pun diminta meneken surat perjanjian di atas kertas bermaterai. Isinya, FT dan AG diminta tak mengulangi perbuatannya. Meminta FT pindah dari kampung, dan meminta suami FT menceraikannya.

Mediasi itu dipimpin Lurah Kepanjen Lor, Beni Setiawan, yang dihadiri suami FT dan istri AG, serta petugas kepolisian dari Polsek Kepanjen Kidul.

Banyak di Demo, Kakak Ahok : Dia Sangat Tertekan


Berita Teraktual, Jakarta - Nana Riwayatie sedih melihat adik angkatnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, terjerat kasus dugaan penistaan agama. Menurut Nana, Ahok pernah mengeluh soal banyaknya demonstrasi yang sudah menghakimi sebelum keputusan pengadilan.

"Dia (Ahok) kadang mengeluh, kok begini yah orang-orang Indonesia. Enggak terbuka mata hatinya," ujar Nana kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (13/12/2016).

Menurut Nana, ada faktor lain yang membuat adiknya terjerat kasus ini. Namun, dia tidak menyebut faktor yang dimaksud itu. "Dia tertekan, dia kan mau bekerja. Enggak mau begini-begini," kata dia.

Nana mengaku bersyukur saat ini Ahok tengah cuti sebagai Gubernur DKI Jakarta. Jika tidak, Ahok sulit berkonsentrasi dengan pekerjaannya. "Dia itu kan pekerja, bukan pejabat," lanjutnya.

Nana bercerita, dalam kehidupannya sehari-hari, Ahok bahkan lebih islami dari dirinya. "Ahok sangat islami. Dia mungkin lebih islami, dia buka sandal di kuburan orangtua kami. Kan, tidak semua orang muslim begitu. Sementara dia yang bukan muslim melakukan itu," ucap Nana.

BACA JUGA :


Nana menegaskan, Ahok adalah orang yang sangat menghargai keluarga. "Dia disekolahin orangtua saya, masak dia mau kurang ajar. Itu bukan sifat keluarga dia. Mereka sangat santun," ucap Nana.

Nana yakin majelis hakim akan membebaskan Ahok dalam kasus ini. Sebab, fakta-fakta Ahok menghargai orangtuanya yang muslim dan mengetahui ajaran-ajaran Islam merupakan bukti kuat bahwa Ahok tak bermaksud menistakan agama.

"Dia dizalimi, itu dipelintir. Itu yang unggah Buni Yani. Tapi ya sudah enggak apa-apa. Kita hadapi dengan doa. Ini pelajaran buat semua," ujar Nana.

Nana pun berpendapat ada hikmah di balik kasus yang menjerat Ahok. Sejak kasus ini mencuat, umat muslim kembali membuka Alquran. "Hebat Ahok, orang Nasrani yang bisa membuat orang muslim membuka Alquran lagi," pungkas Nana.